“Sekitar 20 persen pengrajin tahu di Jabotabek Gulung Tikar,akibat tingginya harga kedelai.Untuk menaikan harga tahu sendiri SPTI,masih menunggu waktu yang tepat.”ujar Sodik.
PlATMERAHNEWS.COM,BOGOR- Ratusan Pengrajin Saderek Tahu Indonesia SPTI Bodetabek meng
ancam kembali melakukan aksi unjuk rasa berhenti produksi selama satu minggu menyusul harga kedelai yang tidak pernah turun berkisaran antara 10 ribu lebih.
Sekjen SPTI Sodik lebih lanjut lagi mengatakan, aksi mogok akan berlang sung selama satu minggu jika harga kedelai telah mencapai rp10.500 per kilogramnya.
Dikatakan,” Pengrajin tahu di wilayah tablet menjerit dan sudah sekitar 20% dari 233 pengrajin tahu di wila
yah Bodetabek gulung tikar dan tidak produksi sebabkan tingginya harga kedelai.” Ujarnya hari Minggu(21/02/2021).
” Rencana aksi mogok satu minggu itu menyusul daerah lainnya seperti Medan, Lampung,
dan Palembang yang sudah melakukan aksi mogok selama satu minggu,meski kurang mendapat tanggapan pemerintah.”
Sodik, mengakui langkah mogok ini suka tidak terpaksa dilakukan, harapan kami pemerintah, dapat mengetahui kondisi pelaku UMKM kecil dengan tingginya harga kedelai memberatkan usahan pengrajin tahu.”
Ditambahkan, sebagian sudah mengajak untuk demo dan menaikkan harga , Sodik berang
gapan untuk saat ini kurang pas.
“Alasan SPTI melakukan mogok produksi, biar keluh kesah pengrajin tahu. Didengar pemerintah, berharap distribusi kedelai kembali di pegang oleh pemerintah.” Tegas Sodik.
“Saat ini ada lebih kurang 20% dari pengrajin tahu di Wilayah Bodetabek yang hukum tikar .” jelasnya.(wismo)