Beberapa Paket Lelang Diduga Tidak Sesuai Prosedur

“Diduga menekan Kadis dengan menjual nama pejabat untuk menangkan Tender Proyek”

Kendari (Sultra) – Rupanya kalangan pengusaha atau kontraktor selalu menghalalkan segala cara untuk
memuluskan suatu tender proyek.
Menekan kadis lewat kelembagaan DPRD Provinsi kalangan NGO dan Media dimana belum tentu kebenarannya.

Kadis Cipta karya Pahri sapaan akrabnya mengatakan apa yang ada di pemberitaan Online persoalannya tidak begitu.

“Saya tidak mau kontrak, nah kalau berkasnya tidak pernah sampai ke saya bagaimana?BDan mengenai laporan di komisi IV DPRD Provinsi Sultra dengan adanya laporan dari pihak ke tiga (3) dan tidak kooperatif,” jelasnya.

Lebih lanjut Pahry juga belum pernah bertemu dengan komisi IV, dan paket yang dipersoalkan itu belum ada pemenang lelang karena perusahaan peringkat
pertama (1) itu tidak layak untuk menang karena ada beberapa prosedur yang diminta sesuai proses lelang tidak bisa dipenuhi oleh pemenang pertama. Sehingga tidak bisa menang dalam lelang tersebut,” ungkap pahry.

“Dan cipta karya sudah bersurat resmi ke
Pokja tentang hal tersebut. Sehingga lelang tersebut tidak memenuhi syarat
dari sekian paket yang dilelang bersamaan seperti apa yang diungkapkan dalam media online hanya beberapa paket yang tidak dilanjutkan karena prosedur yang tidak sesuai, namun sayang lagi lagi pemberitaan di media online yang tidak konfirmasi sehingga bentuk pemberitaan yang sepihak.” Bebernya.

“Yaa ini karena kontraktor merasa sudah menang diperingkat pertama di BPL dan ketemu saya dengan menjual nama La Ode Febry dan sayapun sudah menjelaskan,” ungkap Pahry.

Pahri juga mengungkapkan, keterkaitan dengan Virus Corona (Covid-19) saat ini dinas cipta karya diminta untuk mengalihkan pekerjaan, tujuannya untuk membangun ruang isolasi di Rumah Sakit Bahteramas dengan anggaran Rp 5,4 M dari anggaran APBD dinas Cipta Karya.

“Salah satunya ya dari proyek yang gagal lelang tadi,” tegasnya.

Pahry menambahkan bahwa, “Tahun lalu begitu juga kasusnya dia mau tekan saya dengan menjual nama pejabat tapi saya tidak menangkan karena tidak sesuai prosedurnya salah.” Tutupnya.

(Iskandar Rapi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *