Papua, – pihak rumah sakit jiwa (RSJ) prov.papua melakukan rapat koordinasi dan pembentukan satuan tugas (satgas) penanganan pencegahan penyebaran atau penularan Covid-19 yang lebih dikenal dengan sebutan virus corona, Sabtu (28/03/20) pukul. 01:00.Waktu Papua.
Kegiatan rapat koorsinasi tersebut berlangsung di ruang rapat pimpinan dan staf rumah sakit jiwa (RSJ) provinsi papua, jalan RSJ, kompleks Kampkey distrik Abepura, kota Jayapura, prov. Papua. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Direktur (RSJ) provinsi Papua, dr.Anton Tony Mote.
Pada kesempatan ini direktur RSJ dr.Anton Tony Mote mengatakan, pihaknya melakukan rapat koordinasi guna membahas terkait langkah-langkah yang akan diambil oleh pihak RSJ prov. Papua untuk mencegah penyebaran virus corona di wilayah RSJ provinsi Papua.
“Rapat kali ini guna membahas tentang langkah-langkah yang akan kami ambil dalam upaya penanganan dan pencegahan wabah covid-19 yang lebih dikenal dengan sebutan virus corona, kami pihak rumah sakit jiwa di tanah papua jelas harus berperan secara aktif agar penyebaran virus corona boleh diatasi agar tidak menjangkiti orang lain atau tidak menyebar lebih luas lagi di provinsi papua” ucap dr. Anton Mote seusai rapat, Sabtu (28/03/20) pukul 01:00 waktu Papua.
Lebih lanjut dr.Anton Mote menjelaskan beberapa hal yang dibahas dalam rapat tersebut. Ada beberapa program yang akan kita lakukan, yang pertama adalah upaya pencegahan melalui program promosi kesehatan dengan sasaran kepada pasien, kemudian tenaga perawat para medis kami, juga tenaga dan semua staf administrasi, dan juga masyarakat yang ada di lingkungan rumah sakit jiwa. yang kedua upaya pencegahan dalam percepatan penularan virus corona,” jelas dr.Anton Mote.
Terkait upaya pencegahan dr.Anton Mote berkata bahwa pihaknya akan melakukan penjaringan terhadap pasien-pasien dengan gangguan mental yang masih berkeliaran bebas seperti gelandangan di tempat-tempat umum.
” Untuk upaya pencegahan kami akan melakukan penjaringan pasien-pasien seperti pasien-pasien dengan gangguan mental, yang mana mereka ada di jalan jalan dan tempat umum seperti gelandangan, kami melihat bahwa pasien-pasien ini kan beresiko dan cepat sekali akan terpapar oleh virus Corona, namanya juga pasien gangguan mental, jika kita kasih tahu A dibuat B, tidak mungkin akan bisa teredukasi baik, mereka akan sebebas bebasnya dan itu beresiko akan terpapar oleh virus ini, resikonya cukup tinggi terhadap pasien-pasien gangguan mental, mereka juga akan sebagai penyebab yang akan menyebarkan virus corona maka pasien pasien ini harus segera kita lakukan penjaringan, tentunya kami akan kerja sama dengan dinas sosial provinsi papua untuk penanganan selanjutnya,” ujar dr.Anton Mote.
Untuk penangan selanjutnya, dr.Anton Tony Mote dan pihak RSJ telah membentuk tim satgas guna menangani pencegahan penyebaran virus corona.
“Kami telah membentuk tim satgas yang diketuai oleh dr.Fransiska dan di dalamnya ada dr.spesialis kemudian perawat dan security untuk tangani pencegahan virus corona, tim ini akan bekerja sampe betul-betul virus corona ini hilang dari tanah papua, programnya yang pertama penjaringan dengan cara screming terhadap semua pengunjung yang berdatangan ke wilayah RSJ, baik itu perawat atau petugas rumah sakit, pasien, dan juga keluarga pasien sebelum masuk dalam wilayah RSJ akan kami screming, dan kami harap para pengunjung harus berkata jujur terkait jejak perjalanan mereka, supaya apabila kami dapati adanya gejala-riwayat perjalanan dari luar papua maka akan kami isolasi dengan kategori orang dalam pengawasan, namun apabila yang bersangkutan mengalami gejala-gejala yang mengarah kepada virus coeona maka akan kami isolasi dengan kategori pasien dalam pengawasan (PDP), semua ini kami lakukan agar virus corona ini bisa dicegah dan tidak tertular kepada orang lain,” tutur dr.Anton Tony Mote.
Dalam kesempatan tersebut, direktur RSJ prov. Papua dr.Anton Tony Mote meminta kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko widodo bisa menyetujui langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah prov.papua dan seluruh kepala daerah di priv.papua untuk melakukan Lock Down.
“Kepada yang terhormat, Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko widodo yang kami hormati. Saya selaku putra papua yang berprofesi sebagai dokter di rumah sakit jiwa provinsi papua dengan jabatan yang dipercayakan oleh pemerintah provinsi papua sebagai direktur pada rumah sakit jiwa. Saya mewakili seluruh masyarakat yang ada di prov.papua, kami meminta dengan hormat kepada Bapak Presiden Jokowi agar sudih kiranya dapat menyetujui permintaan pemerintah prov.papua yang mana telah melakukan rapat bersama seluruh kepala daerah seprovinsi papua guna melakukan Lock Down sementara waktu bagi provinsi papua. Pasalnya, wabah virus yang sangat mematikan (Covid-19/virus corona) yang mana telah menyerang beberapa negara dan telah membunuh ribuan jiwa dan kini telah sampai di tanah air Republik Indonesia dan telah merembes sampai di beberapa provinsi termasuk provinsi Papua, maka kami masyarakat papua berharap pemerintah harus segera mengambil keputusan untuk menutup jalur akses Udara Maupun laut demi keselamatan masyarakat papua yang mana jumblah penduduk asli papua sudah sangat sedikit. Jika permintaan masyarakat papua tidak diindahkan atau tidak disetujui oleh pemerintah pusat dalam hal Bapak Presiden Jokowi, maka kemungkinan besar akan terjadi hal-hal yang berbau makar. Yang terhormat Bapak Presiden Jokowi. Saat ini kami Masyarakat papua tidak bicara politik namun kami berbicara terkait Covid-19/virus corona yang mana akan membunuh dan memunahkan populasi kami orang papua.” Pinta Direktur RSJ Prov.Papua. dr.Anton Tony Mote. (Fian)