MUARA ENIM (SUMSEL) – Patut di apresiasi apa yang dilakukan oleh manajemen PLTU Sumsel-8. Bagaimana tidak, meski belum mempunyai return (penghasilan,red) secara regulasi sesungguhnya atau belum ada kewajiban untuk melakukan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR), tetapi PLTU Sumsel-8 yang saat ini masih dalam tahap pembangunan konstruksi tetap terus berupaya memberikan sumbangsihnya atau pertisipasi aktif kepada warga khususnya yang berada di ring-1 perusahaan.
Seperti yang terpantau pada hari ini, Kamis (30/1/2020), CSR PLTU Sumsel-8 telah memberikan bantuan berupa kursi & meja sebanyak 30 unit, serta 8 teralis jendela untuk ruangan perpustakaan Sekolah Dasar Negeri (SDN 8) Desa Pulau Panggung Enim, kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim.
Kepala SDN 8 Pulau Panggung, Ahmad Rais Spd menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yg diberikan PLTU Sumsel-8 kepada SDN-8.
Dalam kesempatan yang sama General Manager (GM) Huadian Bukit Asam Power (HBAP), Mr. Zheng Guoxiong menyampaikan bahwa ini sebagai wujud komitmen perusahaan di bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas belajar mengajar siswa di lingkungan PLTU Sumel-8.
“Jadi sekalipun belum mempunyai penghasilan yang secara regulasi sesungguhnya belum ada kewajiban untuk melakukan CSR, tetapi kami akan terus berupaya memberikan sumbangsih ataupun partisipasi aktif kepada warga khususnya yang berada di ring-1 perusahaan. Dan Semoga Itikad baik dari kami dapat bermanfaat bagi warga sekitar khususnya generasi muda di sekitar project. Kami mohon dukungan dari seluruh warga ring-1 khususnya, untuk terus mendukung kelancaran pada pembangunan PLTU Sumsel-8,” ujarnya.
Untuk di ketahui, project PLTU Sumsel-8, saat ini memasuki tahap pembangunan (konstruksi). HBAP sendiri adalah konsorsium antara PT.Bukit Asam dengan China Huadian Co.Ltd yang sedang membangun PLTU mulut tambang terbesar di Indonesia yaitu 2×600 MW, yang mana proyek ini adalah satu program pemerintah dalam meningkatkan elektrifikasi di Indonesia. PLTU Sumsel-8 akan menjadi backbone keandalan pasokan listrik di sumatera kedepannya, sehingga nantinya tidak ada lagi krisis listrik di Sumatera. Jika listrik sudah mengalir dengan baik maka fasilitas-fasilitas pendukung untuk kemajuan anak negeri bisa dibangun segera sehingga generasi bangsa dari daerah pun akan mendapatkan kesempatan yang sama dengan anak-anak dari perkotaan.
“Dan juga kami harap ini akan dapat menjadi motor tumbuhnya perekonomian di daerah sekitar, kabupaten Muara Enim, dan Sumatera secara umum,”pungkasnya. (HAI)