Gowa (Sulsel) – Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang diharapkan untuk bisa meningkatkan taraf kota dengan kontrisbusi pengurangan kumuh dengan pengerjaan jalan lingkungan, drainase, persampahan dan penataan ternyata menuai protes dari sejumlah masyarakat RW 005 kelurahan Sungguminada Kecamatan Somba Opu Gowa menuai protes dari warga setempat.
Protes masyarakat disebabkan karena adanya temuan pengerjaan dengan anggaran 2018 lalu yang diduga kuat tidak sesuai dengan bestek dan sarat akan praktek KKN, karena diduga dikerjakan secara asal-asalan.
Menyikapi hal tersebut, salah seorang masyarakat akhirnya melibatkan Forum Barapi untuk segera turun ke lapangan guna melakukan pengecekan langsung.
Ramsi selaku pelaksana teknis KSM kepada media mengaku saat pengerjaan dirinya tidak berada di tempat karena menyelesaikan proyek di luar daerah.
“Saat pengerjaan darainese saya memang tidak berada di tempat, karena saya selesaikan proyek di luar daerah. Tapi kami akan segera melakukan perbaikan untuk kerusakan plat penutup drainese yang rusak pak, “ ucapnya, Jum’at (13/09).
Hal serupa diungkapkan Hamdana Hamda selaku ketua BKM saat ditemui media di Cafee 36, Jum’at siang (13/09). “Kami akan segera memperbaiki kerusakan plat penutup drainase tersebut,” ucap Hamdana.
Sementara itu Ketua umum forum Barapi, Dirman Danker, sangat mengecam terkait pekerjaan yang menelan anggaran ratusan juta tersebut. Ia mengatakan bahwa pekerjaan drainase yang berlokasi di kelurahan Sungguminasa itu sudah tidak sesuai bestek dan dikerjakan asal-asalan.
“Dan dalam waktu dekat ini kami dari forum Barapi akan melaporkan ke pihak yang berwajib terkait pekerjaan ini,” urai pria yang sering disapa Danker ini.(Hendra)