Takalar, (Sulsel) – Bupati Takalar H Syamsari Kitta kembali mewujudkan salah satu janji politiknya (Program P22) waktu kampanye lalu. Melalui Dinas Pertanian Dan Peternakan, pembagian 1 sapi 1 KK di halaman kantor Dinas Pertanian Dan Peternakan Takalar.
Kali ini, Pemkab Takalar Pada Dinas Pertanian Dan Peternakan membagikan 125 ekor sapi kepada 25 kelompok tani dari 8 Kecamatan yang tersebar di semua kecamatan, Senin (9/9/2019).
“Hari ini kita bagikan 125 ekor sapi kepada 25 kelompok tani yang tersebar di beberapa kecamatan,” kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Bachtiar Hasyim.
Bachtiar juga menambahkan, Pemkab Takalar akan terus membagikan sapi kepada warga, sampai terbagi 3000 sapi untuk target tahun 2019.
“Tahun ini kita akan bagikan sekitar 3000 sapi dari APBD dan APBDes, karena desa juga memprogramkan maka akan semakin banyak sapi yang bisa sampai ke kelompok tani,” tambahnya.
Realisasi program unggulan ini, sekaligus menjawab keraguan sejumlah pihak, khususnya lawan- lawan politik Syamsari di Takalar.
Program ini diyakini bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat Takalar, khususnya masyarakat Petani.
Hadir Pula beberapa jajaran dari lembaga Penegak Hukum dalam kegiatan ini, Dandim Takalar, Wakapolres Takalar, Kasdim, Kajari, Ketua Pengadilan dan Ketua DPRD Takalar.
Dalam Pidatonya Bupati Takalar Menyinggung akan adanya pengadaan motor bagi PPL juga sebanyak lebih kurang 70 unit. “Tujuanya agar dapat memudakan bagi petugas Petugas PPL di lapangan yang ada di kecamatan,” ujar Bupati.
Tak hanya itu saja Bupati H Syamsari Kitta dalam pidatonya menyempatkan diri bersenda gurau. “Saya mau kasi gelar baru sama dokter Hewanya ibu Mirah ST. Jadi ST singkatanya ‘Specialis Tara’ sapi,” ucapnya, membuat para hadirin tertawa beramai-ramai.
“Jadi kalau ada yang bertanya kenapa mesti sapi yang banyak dibagikan, tujuan kami dari Program P22 saat ini dan kedepanya agar terciptanya lapangan pekerjaan tambahan bagi masyarakat Takalar. Kalau sapinya sudah berjalan sesuai dengan program Pemerintah, kedepannya kita ingin mengelola tai sapinya,” tambahnya.
“Tai sapi ini kita ingin dibuatkan penampungan sehingga bisa dikelola sebagai sumber energi sehingga Takalar bisa menjadi salah satu penyedia pupuk organik,” harapnya.
Lebih lanjut Bupati juga berpesan kepada Kadis Pertanian, Muhammad Hasby, agar kiranya bisa berkonsultasi dulu ke pihak BPK. “Karena kita berencana ingin adanya panti asuhan untuk sapi, tapi kita terkendala diaturanya seperti apa. Saya Menginginkan Takalar ini kedepanya menjadi tempat produksi sapi terbesar seperti salah satu negara terbesar Australia yang sumber perekonomianya dari sapi,” tandasnya. (Hendra)