TANJUNG ENIM (SUMSEL) – Kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah sembarangan di beberapa tempat di kota Tanjung Enim, rupanya membuat geram pihak Pemerintah Kelurahan Pasar Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim. Kegeraman itu membuat pihak Kelurahan Pasar Tanjung Enim akhirnya menulis kata-kata imbauan yang cukup unik dan bahkan cukup ngeri. Seperti contohnya di kawasan Bundaran Air Mancur Tanjung Enim.
“Percuma Begaya Besak, Buang Sampah Bae Masih Sembarangan,”tulis isi himbauan tersebut, dengan memakai bahasa campuran daerah.
Adalagi yang berbunyi, “Kalo Kau Dak Mampu Buang Sampah Ketempatnyo, Mako Telan Galo Makanan Tuh!!
“Yang Membuang Sampah Disini Orang Gila”.
Dikawasan ruang publik ini memang banyak masyarakat membuang sampah dari bungkus dan sisa jajanan makanan dan minuman yang dibeli dari pedagang kaki lima ataupun pedagang musiman yang sering menggelar dagangannya di lokasi tersebut, baik pagi maupun malam hari. Tak hanya itu, puntung rokok pun juga banyak dibuang sembarangan hingga lama kelamaan kalau dibiarkan akan semakin menumpuk, terutama bila tidak terpantau dari petugas kebersihan yang setiap harinya melakukan pembersihan, baik di belakang dinding tembok prasasti Tanjung Enim Kota Wisata ataupun di sela-sela lantai conblok sekitar Bundaran Monpera, hingga lokasi Pasar Baru Bantingan (samping kompleks Ruko Mas).
Lurah Pasar Tanjung Enim,Najiburahman SE MM, melalui Sekretaris Lurah (Seklur), Nova Damayanti mengatakan, pihaknya sengaja membuat tulisan himbauan tersebut, agar masyarakat mengerti dan tidak lagi membuang sampah di sembarang tempat.
“Alhamdulillah, tadi kita sudah bersihkan semuanya melalui kegiatan gotong royong bersama. Kalau seandainya sampah menumpuk, bencana longsor, banjir, jadi mohon kesadaran masyarakat. Tolong, jangan buang sampah sembarangan, buanglah sampah pada tempatnya,” ajak Nova.
Kegiatan ini juga lanjut Nova bertujuan untuk mendukung dan mewujudkan Tanjung Enim menjadi kota wisata dari segi kebersihannya.
“Saya pesan juga kepada stake holder yang ada, terutama khususnya dari pihak PT Bukit Asam Tbk mohon bantuannya. Kami hanya mohon bantuan dari segi konsumsi (snack), kalaupun bisa mungkin sekalian nasi kotak dan kegiatan kebersihan ini sudah menjadi agenda rutin setiap satu bulan sekali. Karena kita juga termasuk ring 1, maka kami mohon bantuannya dan jangan dipersulit, karena ini bersifat positif untuk membangun,” tukasnya.
“Jadi itu ide-idenya benar-benar murni karena saya lillahita’allah, pengen lihat kota ini menjadi kota yang bagus, bersih, banyak wisatawan lokal ataupun luar yang nantinya akan datang ke sini,”tambahnya.
Saat ditanya adanya pagar taman kota di sepanjang jalur hijau kondisinya sudah roboh ataupun rusak, baik mungkin diduga itu dilakukan akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab saat menggelar dagangan jualannya di sepanjang jalur tersebut? Tadi itu juga diperbaikin kan. Kalau untuk pagar sebenarnya itu domainnya dari pihak UPTD Pertamanan dan Kebersihan Tanjung Enim ya, cuma kemarin kita juga sudah berkoordinasi waktu itu melalui Plt kepala UPTDnya, dan alhamdulillah beberapa bulan yang lalu sudah kita rapikan, namun kembali dirusak oleh oknum orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Mungkin kita tidak usah sebut orang-orangnya pokoknya oknum. Dari situ kita sudah rapikan dan kita sudah bersihkan, kita ganti pagar yang sudah rusak, kita kembalikan lagi fungsi dan fasilitasnya seperti awal, tetapi kembali di rusak lagi, itu kawat ditarik lagi, dipatahkan, Jadi mungkin perlu tindakan tegas kali ya dari aparat yang memang berwenang atau juga dari instansi yang bersangkutan yakni UPTD Pertamanan dan Kebersihan Tanjung Enim,” pungkasnya. (HAI)