Gowa (Suslsel) – Salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Parang Loe Gowa, H Abdul Halik Dg Rewa termasuk orang yang luar biasa di antara yang sudah memuncaki titik kesuksesan.
H Abdul Halik Dg Rewa adalah salah satu pemilik CV HIKMAH JAYA yang merupakan anak Perusahaan dari PT CIKAL yang beroperasi di bidang Penambangan Pasir, Batu, Tanah terbesar Sulawesi Selatan yang titik lokasinya di Gowa Kecamatan Parangloe.
Saat ditemui awak media Plat Merah, H Abdul Halik Dg Rewa sedikit bercerita tentang masa lalu kareirnya dan hingga sampai di titik kesuksesannya sekarang.
“Dulu saya penjual sayur keliling, jadi saya beli kembali sayur-sayur dan buah-buahan yang ada di pasar, lalu saya pasarkan kembali ke kampung-kampung. Jadi kalau saya masuk di pasar saya kadang borong sayur-sayur dan buah-buahan yang ada di pasar lalu saya pasarkan kembali ke kampung kampung, tapi lama kelamaan saya perhatikan jadi gak enak sama teman-teman sesama penjual, karena begini dinda ( menyebut awak media Plat Merah), kalau sayami yang masuk ke pasar penjual sayur dan buah-buahan yang ada di pasar mereka senang jadi saya dikasi harga murah ji,” ungkapnya dengan logat dialek campur daerah.
Lanjutnya, “Tidak enaknya ke teman-teman sesama penjual sayur keliling kalau saya yang datang/masuk ke pasar-pasar saya bisa dapat yang tadinya hanya 1 bisa dapat jadi 10. Jadi teman-teman yang masuk ke pasar hanya dapat sisa dari borongan saya. Kadang juga saya prihatin,” ungkapnya lagi sambil tertawa.
Dia juga mengatakan, biasanya Ia tidak punya waktu untuk melayani teman-teman dari media karena faktor kesibukannya tapi entah kenapa begitu melihat awak media Plat Merah jadi ingin menyempatkan waktu sedikit berdiskusi.
“Olehnya itu saya punya Inisiatif untuk berhenti jualan sayur keliling dikarenakan saya punya prinsip ‘apalah artinya saya dapat uang banyak kalau pada akhirnya tidak memberikan kesempatan ke sesama teman penjual sayur’. Rejeki itu bukan hanya di situ saja, Allah sudah atur,” ujarnya.
“Saya merasa tidak enak dinda, ke teman sesama penjual sayur,” lanjutnya.
Dkatakan, berangkat dari situlah Ia mengaku ada modal sedikit mulai membeli tanah tanah warga dan tetangga. “Kadang mereka bertanya tanya, bùat apa Pak Haji membeli tanah yang tidak ada manfaatnya? (yang pada saat itu tanah tersebut hanyalah hutan belantara dan sungai). Kerena pada saat itu modal jual sayur tidak cukup untuk membeli tanah kebetulan ada tanah yang mau dijual di Sampoke (dekat bendungan). Inisiatif ibu haji lah, dia pergi jual kalungnya harga 400 ribu dan hasil dari penjualan kalung itu saya belikan tanah tersebut. Nah, pada tahun 2000-an adami pertambangan masuk dia kena pas di lahan saya beli tadi 400 ribu dibeli oleh pihak perusahaan dengan harga 40 juta,” jelasnya.
“Hingga pada akhirnya pihak perusahaan memberikan saya peluang untuk mengelola bersama pertambangan tersebut dan saya mendirikan CV .HIKMAH JAYA yang merupakan anak Perusahaan dari PT CIKA,” ujarnya mengisahkan masa lalunya.
Tidak hanya itu saja H Abdul Halik Dg Rewa juga mengatakan, tamu tamu yang sering berdatangan ke rumahnya juga orang-orang besar.
“Bila ada acara kunjungan dari pemerintah di daerah ini, itu di rumah saya ngumpul, Bupati Gowa, Kapolres dan pihak pihak lain dari lembaga pemerintah, karena kebetulan saya juga termasuk tokoh masyarakat di sini,” ucapnya.
Meski sudah memiliki umur 56 tahun H Abdul Halik Dg Rewa punya sisi lain yang bersifat kharismatik, Ia juga ikut andil dalam Grup Motor KTG Gowa bersama pemuda pemuda Gowa.
Di penghujung perbincangan bersama awak Media Plat Merah, Sabtu 07 September 2019, Pak Haji yang merupàkan keturunan dari Dg Rewaini juga sedikit menyinggung akan adanya Rumah Sakit Klinik Wisata bersekala International di Kecamatan ParangLoe yang berlokasi di Dusun Galesong, karena Ia juga merupakan pelopor dari program itu.
“Ini saya lagi urus juga Rumah Sakit Klinik Wisata di Pusat, Insya Allah kita do’akan saja semoga realisasainya cepat karena sangat penting sekali. Terkhusus masyarakat ParangLoe dan sekitarnya yang jauh dari kota,” tandasnya.
(Hendra)