Ambon – Gubernur Maluku, Murad Ismail, menabuh genderang perang terhadap menteri kelautan dan perikanan mendapat respons positif.
Terkait hal itu, Menteri Susi langsung mengirim utusan dari Kementerian, yakni Sekjen, 2 Dirjen dan Ketua Satgas 115.
Tiba di Ambon, Kamis pagi (5/9/2019), utusan menteri langsung bertemu Gubernur Murad Ismail, di kantor gubernur Maluku. Pertemuan berlangsung selama 3 jam. Usai pertemuan, ketika akan melakukan konferensi pers, semua utusan keluar dengan wajah tegang.
”Gubernur marah besar terkait kebijakan menteri dan juga janji menteri kepada Maluku,” kata sumber resmi kepada media ini.
Menurut sumber, Sekjen Nilanto Prabowo, Dirjen Pengawasan, Dirjen tangkap dan juga Satgas 115 tak berkutik.
”Gubernur Murad marah besar, karena kebijakan menteri yang merugikan Maluku sebagai daerah penghasil ikan terbesar. Para utusan menteri hanya terdiam, ” ungkap sumber, dikutip Tribun Maluku.
Benar saja, ketika keluar hendak melakukan konferensi pers wajah-wajah utusan menteri terlihat tegang.
”Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada menteri, karena telah menurunkan para petinggi kementerian untuk melihat kepentingan Maluku,” buka Murad saat konferensi pers.
Gubernur Murad juga menambahkan, fakta yang terjadi karena kurang ada komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara pusat dan daerah. Guyonan gubernur di sela-sela konferensi pers, barulah membuat para utusan menteri tersenyum.
Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan, Nilanto Prabowo, mengatakan, 5 poin tuntutan Maluku akan secepatnya disampaikan ke Menteri Susi Pudjiastuti. ”Kami akan menyampaikan ke ibu menteri secepatnya dan sebaik-baiknya,” tutur Sekjen.***