Depok – Perguruan Silat Koplek Betawi yang berada di Kampung Sawah kelurahan Bojong Pondok Terong, Cipayung Depok melaksanakan Miladnya yang ke empat, Sabtu (17/08/2019) ditandai dengan penyerahan santunan kepada anak yatim piatu dan Penggantian Pimpinan Perguruan Perguruan Koplek Betawidari Agus Asdinur kepada Vicky. Agus sendiri selanjutnya duduk sebagai pembina Perguruan Silat Koplek Betawi.
Dijumpai di kediamannya di Kampung Sawah Kelurahan Bojong Pondok Terong, Agus menjelaskan,” Milad perguruan Silat Betawi sebenarnya hari lahirnya tanggal 14 Agustus 2015 tapi pihaknya mengadakan acara pada tanggal 17 Agustus 2019 sekaligus pemberia santunan kepada anak yatim juga pelantikan pengurus di mana pengurus perguruan silat Komplek Betawi dilaksanakan pelantikan untuk kepengurusan 2019 sampai dengan 2023.”
” Telah terpilih itu Bang Vicky saya sendiri sekarang sebagai pembina dari Perguruan Sanggar Silat Perguruan Silat Koplek Betawi,” ujar Agus Asdinur yang biasa juga disebut Bang Ajung.
Dikatakan , setelah 4 tahun berdiri perkembangan Silat Betawi ini cukup pesat. “Sekarang telah memiliki enam cabang dan saya berinisiatif untuk membentuk suatu kepengurusan yang baru, agar kedepannya perubahan Silat Betawi ini lebih terorganisir dan lebih maju lagi untuk kedepannya.” harap Ajung.
Dijelaskan, pihaknya selain bergerak di kegiatan Seni Bela Diri Silat Betawi juga bergerak juga di Majelis Ta’lim Anwarul Hasanah. Ditambahkan ,Ajung, awal mulanya berdiri perguruan juga dari kegiatan Majelis Taklim Remaja di daerah Citayam yakni namanya Majelis Ta’lim Nurul Hasanah.
” Setelah berjalan sekitar 3 tahun itu saya mendirikan Sanggar Silat Betawi sampai di tahun ke empat Sanggar Silat koplek Betawi ini setelah ada 6 cabang,” paparnya.

Ajung yang juga Ketua IPSI Kecamtan Cipayung, akhirnya memutuskan untuk membuat kepengurusan sehingga namanya sekarang perguruan Silat Koplek Betawi.
Menyinggung ciri khas dan jurus yang dimiliki, Ajung menjelaskan, itu ada berapa Jurus dan juga kembangan jurus dasarnya tendangan dan pukulan menjadi pokok dan juga kuncian.
” Permainan Silat Koplek Betawi ini dari Dasar Pukulan Ada 5 macam sebagai pelajaran dasar. juga langkah-5 serta langkah 3 juga ada dan jurus untuk sambung tangannya, yang kita sebut Komplek,” jelas Ajung.
” Ya banyak juga variasinya ada dari variasi permainan sambung tangan di permainan lama 5 sedangkan untuk kembangannya itu ada 3 Jurus Kembangan dan untuk Tangkapannya atau” Bunuhannya” itu ada 30 jurus begitu kalau untuk goloknya itu sebenarnya sama aja.” Ucapnya.
Ditambahkan, dengan 30 jurus itu, bisa digunakan Tangan Kosong bisa juga digunakan dengan Senjata Golok,Trisula atau senjata lainnya.
Agus alias Ajung yang juga ketua IPSI Kecamatan Cipayung mengakui, prospek pengembangan pencak silat di Cipayung cukup pesat. “Ada berapa perguruan dan juga prospek kedepan sangat baik sebagai perguruan silat Tradisional Budaya dan Silat Prestasi tergabung dalam IPSI.”
Ditambahkan, awal terbentuknya IPSI Kecamatan Cipayung itu memang notabene di sini sudah banyak sanggar-sanggar tradisional yang ikut bergabung dengan IPSI ini.
Diakui, hingga sekarang pihaknya masih terus melakuka sosialisasi agar sanggar-sanggar tradisional dapat bergabung, meski diakui membutuhkan waktu menambah referensi dari mulai jurus tunggal sampai dengan kelas tanding Ibaratnya peraturan-peraturan dalam kelas tanding dab peraturan-peraturan dalam jurus tunggal. “Juga termasuk untuk melahirkan para wasit, juri sulat prestasi dan juga juri tradisi.”
“Semuanya diakui masih dalam tahap sosialisasi sasi Insya Allah ke depan kita akan buat festival sekitar bulan Desember yang akan datang.” Tegasnya.
Di Cipayung silat tradisional cukup banyak ini berkaitan dengan Budaya sedangkan IPSI orientasi prestasi dan tidak menjadi masalah ada silang budaya sendiri di Cipayung.
” Untuk silat tradisional sekarang juga ada di prestasi namanya Pasanggiri Tradisional dan dipertandingkan,” jelasnya.
Namun juga jika ada sanggar-sanggar tradisional yang mau ikut dalam prestasi bisa di Kelas Tanding atau atau di kelas festival pasanggiri Tradisi.
“Di Cipayung ada berapa perguruan yang ke depan kita juga undang melakukan sosialisasi berupa latihan bersama antara sanggar-sanggar yang sudah gabung di IPSI dengan sanggar-sanggar yang belum bergabung, khususnya sanggar-sanggar tradisional ke depan lebih paham dengan peraturan-peraturan yang ada di IPSI dan juga udah punya jurus tunggal dan juga kelas tanding yang aka di awli dengan adakan festival silat tradisional yang intinya untuk membimbing atlet dari Kecamatan Cipayung menuju atlet-atlet kota Depok. Saya berharap dari pengurus sanggar tradisional yang ada di Kecamatan Cipayung lebih bersemangat lagi kita maju bersama berkreasi bersama untuk pengembangan pengembangan anak-anak yang berdomisili di Kecamatan Cipayung semoga bisa mengharumkan Kecamatan Cipayung, Depok,” pungkasnya.(Wismo)