Lebak Wangi – Kuliah Kerja Mahasiwa (KKM) Kelompok 51 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa-Banten, menyerahkan bibit tanaman Unggul kepada warga dan petani di Pemerintah Desa Lebak Kepuh Kecamatan Lebak Wangi Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Penyerahan ini merupakan program ide sendiri yang digagas Oleh Kelompok,” ungkap Okto, Ketua Kelompok KKM 51 Untirta, di Aula Kantor Desa Lebak Kepuh, Kamis (01/08/2019).
Dikatakan Okto, Kebetulan dikelompoknya ada yang dari Fakultas pertanian sehingga ada gagasan untuk membuat program penanaman pohon dan ada chanel di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Banten.
“Di desa Lebak kepuh yang notabene nya daerah kering, sehingga kita berfikir untuk memberikan bibit tanaman,” katanya.
Masih kata Okto, kalau program yang diharuskan dari kampus adalah membantu prosesi pengajuan pamsimas saja.
“Namun, Kita juga tak harus melakukan perintah dari kampus saja. Akan tetapi, harus punya insiatif sendiri membantu dengan tenaga dan pikiran untuk masyarakat,” katanya.
Dikatakan, bibit tanaman ini rencana dibagikan ke sepuluh RT yang ada di Desa Lebak Kepuh akan mendapatkan semua, dan setiap RT awalnya ada rencana dikasih delapan sampai sepuluh tanaman, dikarenakan ada yang rusak di kemudian hari tidak dapat ditanam, jadi hanya dikasih lima saja per RT.
“Awalnya berencana membagikan delapan sampai sepuluh batang tanaman tiap RT dikarenakan ada yang rusak kita hanya memberi lima saja per RT,” katanya.
“Jenis tanaman yang akan dibagikan kepada masyarakat ialah jenis tanaman buah-buahan dan tanaman tahunan. Kalau buah buahan kita hanya dapat pohon rambutan dan mangga sedangkan pohon tahunan trembesi, mahoni jati, dan petai,” bebernya.
Di tempat yang sama, Saepudin, Sekretaris Desa Lebak Kepuh mengatakan, dengan adanya program KKM Mahasiswa ini dirinya merasa terbantu karena KKM sebelumnya belum pernah memberi program seperti penghijauan ini dan sebelumnya Desa terlihat tandus.
“Jadi dengan program penanaman pohon ini desa nantinya akan terlihat sejuk dan lingkungan asri,” katanya.
Tapi, kata Saepudin, kendalanya penanaman tanamannya harus hati-hati mengingat di musim kemarau sulit mendapatkan air untuk penyiraman, dan berharap kedepan semoga desanya menjadi lebih baik.(Teja)