PURWAKARTA – Jajat (35) pria asal Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Kabupaten Karawang yang sudah lama berjualan lumut di Jalan Raya Pramuka Desa Bunder Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta tidak putus asa dengan modal hanya Rp. 50 ribu perhari, dia terus mencari lumut meski panas demi tidak mengecewakan para pelanggannya.
“Karena lumut ini permintaan pelanggan, jadi saya harus mencari sebanyak-banyaknya demi tidak mengecewakan pelanggan yang dia miliki sejak setahun lalu,” kisahnya.
Banyak ikan mujair di Waduk Jatiluhur, namun hanya bisa dipancing dengan menggunakan umpan lumut. Karena itu, dia pun mencoba mencari lumut dan dijual kepada para pemancing dengan harga Rp 5 ribu per kantong plastik.
“Kalau kita menggunakan umpan yang lain, ikan-ikan yang ada di Waduk Jatiluhur itu tidak mau makan umpan. Makanya saya mencari lumut, dan Alhamdulillah bisa mendapatkan untung,” ujar Jajat.
Sebelum menjadi pencari lumut, Jajat sendiri mengaku pernah menjadi buruh bangunan, yang katanya rejekinya terkadang ada, dan kadang juga tidak.
Setelah beralih profesi menjadi penjual umpan lumut, bahkan per bulan pendapatannya bisa mencapai sekitar Rp 9 juta.
“Kalau menjadi buruh bangunan kan kadang ada, kadang tidak. Sehingga saya tetap mencari lumut saja,” jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, usaha lumut yang ditekuni mulai dikenal luas para pemancing di Waduk Jatiluhur. Bahkan para pemancing mulai datang dengan sendirinya untuk membeli umpan lumut, yang ternyata tak hanya dari wilayah Purwakarta, tetapi juga dari Kota Bandung.
“Pelanggan saya bukan dari kalangan masyarakat biasa saja. Namun pejabat juga banyak yang datang kesini membeli lumut saya. Bahkan dari Bandung juga datang kesini,” tuturnya seraya mengakui, kalau per hari dia mendapatkan penghasilan dari menjual lumut, mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu.
Sementara Abeh, salah satu pelanggan Jajat asal Bandung, kepada platmerahnews.com menyampaikan, bahwa saat ini agak sulit mendapatkan lumut untuk memancing. Selain itu, alasan waktu yang terbatas, juga menjadi pertimbangan para pemancing untuk mencari lumut sendiri.
“Alasan kita membeli umpan lumut ini. Dari pada kita lelah keliling mencari kesana kemari, dan belum tentu kita dapat (lumut). Dengan harga cuma sekitar Rp 10 ribu, kita sudah mendapatkan dua kantong plastik lumut. Lebih baik kita membeli sama dia yang sudah jelas tersedia,” terangnya.
Jenis lumut yang dijual Jajat ini lanjutnya, terdiri dari dua jenis. Ada lumut yang kasar, dan ada juga lumut yang lembut. ”Jadi tergantung kita (pemancing), mau pilih umpan lumut yang kasar atau lembut,” paparnya.(LILI)