Kamar Dagang dan Industri Sumatera Utara (Kadinsu) meminta agar kalangan pengusaha termasuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bisa meningkatkan kualitas produknya yang berdaya saing agar mampu melakukan penetrasi pasar ke Amerika Serikat (AS) dan Cina yang masih melakukan perang dagang antarkedua negara tersebut.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Kadin Sumut, Khairul Mahalli, Minggu (16/6/2019).
Permintaan itu mendapat respon positif dari kalangan pengusaha termasuk UKM yang ada dalam pembinaan Kadinsu.
Khairul mengatakan, sangat banyak komoditas yang ada di Sumut untuk dipasarkan ke AS dan Cina.
“Komoditas yang dipastikan bisa menembus pasar AS dan Cina tersebut, seperti produk pertanian, perkebunan dan perikanan yang banyak dimiliki Provinsi Sumut,” ungkapnya.
Khairul mengatakan, efek negatif perang dagang kedua negara besar tersebut terhadap Indonesia, di antaranya ekspor melemah dan barang impor membanjiri dalam negeri. Pasalnya, kata Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) itu, insentif yang diberikan pemerintah mereka sangat suport. Seperti Cina membantu eksporter dengan sepenuhnya sementara bantuan pemerintah kepada eksporter belum total.
Sedangkan bantuan Pelindo1 selaku penyedia jasa pelabuhan, menurut Khairul, masih normatif.
“Biasa saja dan tidak ada yang spesial,” katanya.
Khairul yang rutin melakukan aktivitas ekspor melalui Pelabuhan Belawan berharap agar Pelindo 1 bisa profesional dan objektif dalam melayani pelanggan atau pengguna jasa.