Puluhan Dokter yang tergabung dalam Komunitas Kesehatan Peduli Bangsa berkumpul untuk menyelenggarakan pertemuan dengan Pengacara Elza Syarief, membahas kematian ratusan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019.
Pada pertemuan tersebut, pengacara Elza Syarief mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi dengan bekerja sama beberapa pihak kedokteran dan tim pencari fakta. Untuk mencari fakta terkait kematian para anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS yang meninggal.
“Pertama, kita ingin melakukan investasi dengan tim pencari fakta, apa sebabnya kita melakukan autopsi, forensik, dan kerja sama dengan beberapa pihak Kepolisian,” ucap Elza di Kantornya di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 9 Mei 2019.
Selain itu, Elza mengatakan, pekerjaan anggota KPPS bebannya sangat besar, karena jam kerjanya lebih dari delapan jam.
Tentu saja, hal tersebut sudah melebihi waktu kerja yang sudah ditentukan dalam undang-undang. Ia pun menyayangkan, Komisi Pemilihan Umum mempekerjakan anggota KPPS di luar batas kemampuan mereka.
“Kan kita bisa lihat, beban pekerjaan KPPS yang besar, yang katanya kelelahan saja itu bisa membuktikan pelanggaran hukum. Beban kita, sehari normalnya delapan jam kerja,” katanya.
“Waktu delapan jam sesuai dengan undang-undang yang kalau melebihi ditentukan, ya melanggar. Ingat kemampuan manusia itu ada batasnya,” tutur Elza.
Elza Syarief mengatakan sebagai warga negara kita harus melakukan yang terbaik untuk bangsa. Ia juga turut mengucapkan duka cita kepada anggota KPPS yang meninggal dunia.
“Kita melakukan sesuatu yang baik untuk bangsa kita, rakyat kita, penyelamatan nyawa-nyawa manusia yang bisa kita cegah semaksimal mungkin. Kita adalah manusia yang memiliki empati kepada keluarga yang ditinggalkan turut berduka cita, jangan membiarkan hal ini terjadi lagi,” kata Elza Syarief.***